Bahaya Terlalu Sering Minum Kopi

Sabtu, 30 April 2011

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQiIVKOKJ02LF2h10ib1luzOZo-I4rHzGULXJ5JIhViatZACCzJ

Kafein belum akan memberikan efek samping pada orang sehat. Namun perlu diperhitungkan juga, sumber kafein bukan hanya kopi saja tapi meliputi teh, es krim, minuman berenergi dan bahkan obat sakit kepala.

Dikutip dari Livestrong, berikut ini beberapa efek samping jika minum kopi terlalu banyak.

1. Gelisah
Salah satu efek samping kafein bagi kesehatan jiwa adalah memicu kegelisahan. Tidak semua orang mengalami efek samping ini, namun penelitian di University of Michigan membuktikan keparahannya bisa menyebabkan seseorang mudah tersinggung bahkan sampai tangannya gemetar.

2. Gangguan kardiovaskular
Jantung akan terasa berdebar-debar bila terlalu banyak minum kopi, karena dalam kadar tertentu kafein dapat mempengaruhi susunan saraf pusat di otak. Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi dan sakit jantung.

3. Sakit kepala
Beberapa jenis obat sakit kepala menggunakan campuran kafein karena dalam jumlah sedikit senyawa ini memang memiliki khasiat anti nyeri. Namun efek sebaliknya bisa muncul jika dikonsumsi terlalu banyak, misalnya minum lebih dari 2-3 cangkir kopi espresso atau 5-6 cangkir kopi biasa setiap hari.

4. Gangguan pencernaan
Perut mulas dan rasa mual sering dikeluhkan saat minum kopi terlalu banyak. Bukan karena kopinya sudah basi, tapi kafein itu sendiri memang meningkatkan produksi asam di lambung sehingga tidak dianjurkan minum kopi sebelum makan.

5. Gangguan kencing
Saat sedang kedinginan di dalam ruangan berpendingin udara, menghangatkan diri dengan minum kopi bukanlah ide yang baik. Hawa dingin saja sudah menyebabkan kencing menjadi lebih sering, ditambah efek samping kafein sebagai diuretik maka beser akan tambah parah.

6. Insomnia
Efek samping paling umum dari minum kopi terlalu banyak adalah tidak bisa tidur.

Nyeri Saat Haid

Jumat, 29 April 2011


Nyeri haid

I.                  PENDAHULUAN
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi_meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma_peristiwa itu begitu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengetahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan ke mana ia harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan dan dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru diketahui bahwa nyeri haid adalah kondisi medis yang nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli di bidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan nyeri haid dan cara mengatasinya. Agar pembaca dapat dengan mudah memahami makalah ini, bagian II akan membahas terlebih dahulu proses menstruasi dan hal yang terjadi di dalamnya, nyeri haid dan penggolongannya, kemudian dijelaskan cara atau metode untuk mengatasi nyeri haid.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka yang berupa buku, artikel, dan informasi dari internet.
II. MENSTRUASI
Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun, setiap bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang berada di dasar otak yang disebut hipofisis.
Selama haid, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari, proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur (ovulasi). Rumbai-rumbai yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur. Melalui saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang dari arah yang berlainan (dari ruang rahim). Telur dapat dibuahi oleh salah satu benih itu (ada kira kira 200 juta sperma yang masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput lendir ruang rahim telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang telah matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan mati beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim seakan-akan sia-sia mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga memperhatikan hal itu. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim diberi isyarat bahwa bagian itu perlu diganti. Secara tiba-tiba, lapisan itu lepas sehingga menyebabkan perdarahan. Itulah haid atau menstruasi.
Selama perdarahan itu, pada indung telur dimulai lagi pematangan sel telur baru. Dari seluruh daur selama sebulan, tidak akan diketahui apa-apa selain perdarahan. Seluruh proses yang rumit itu terjadi dalam tubuh dan tersembunyi.
III. NYERI HAID
Dalam istilah medis, nyeri haid disebut dismenore. Nyeri itu ada yang ringan dan samar-samar, tetapi ada pula yang berat, bahkan beberapa wanita sampai pingsan karena tidak kuat menahannya. Separuh dari wanita terganggu oleh nyeri haid (lihat kingstone, Beryl. Mengatasi Nyeri Haid. Halaman 21).
Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari, tetapi sekarang dokter mengetahui bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian, penyebabnya yang pasti, masih kurang dimengerti.
Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Kebanyakan penderitanya adalah wanita muda walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia 40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hal seperti itu.
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia mungkin akan mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
Dismenore primer sering dimulai pada waktu wanita mendapatkan haid pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah, dan diare. Gadis dan wanita muda dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti dari teori itu.
Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan dismenore sekunder. Nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan penyebabnya melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya untuk memeriksakan diri. Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
    1. Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya;
    2. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah;
    3. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan;
    4. Pemakaian spiral;
    5. Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul;
    6. Fibroid atau tumor;
    7. Infeksi pelvis.
Nyeri haid (dismenorrhea) adalah rasa nyeri/ sakit yang timbul sewaktu akan haid atau selama haid (menstruasi), dengan gejala seperti mulas pada perut bagian bawah sampai ke pinggang dan paha.

Penyebab nyeri haid diantaranya, karena beberapa penyakit (seperti radang panggul), stres, endometriosis, tumor atau kelainan letak uterus. Tapi penyebab nyeri haid yang paling sering, diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.

Seperti yang sudah disinggung diatas, gejala nyeri haid, ditandai dengan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul.

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Nyeri haid juga sering disertai oleh sakit kepala, sembelit, mual, atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

IV. PENGOBATAN
Beberapa cara pengobatan di bawah ini mungkin dapat menghilangkan atau minimal membantu mengurangi nyeri haid yang mengganggu. Cara tersebut antara lain obat-obatan, rileksasi, hipnoterapi, dan berbagai alternatif pengobatan.
Untuk membantu mengurangi dan mengatasi rasa nyeri haid kita bisa menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita dan mudah untuk kita racik sendiri. Campurkan air jahe, air perasan jeruk lemon dan madu lebah dengan perbandingan secukupnya yang kemudian direbus untuk selanjutnya diminum. Jahe berfungsi untuk membuat darah kental menjadi encer, madu berguna untuk menambah kekebalan tubuh dan jeruk lemon untuk meringankan udema/edema.
Untuk mengobati nyeri haid, berikut saya sajikan obat tradisional untuk nyeri haid:
Bahan:
- Bubuk Kulit Kayu Manis (0,5 - 2,5 gram)
- Air Panas (1/2 gelas)

Pemakaian:
Seduh bubuk kayu manis menggunakan air panas. Minum ramuan ini 2 kali sehari dengan dosis yang sama.

A. Obat-obatan
Wanita dengan dismenore primer banyak yang dibantu dengan mengkonsumsi obat anti peradangan bukan steroid (NSAID)
Semoga Obat nyeri haid diatas bermanfaat bagi para wanita yang mengalami nyeri saat menstruasi.


Awas bahaya oral sex,…!!!

Rabu, 27 April 2011


          Saat ini gaya pacaran masyarakat sudah di luar jalur yang semestinya, Bagi masyarakat muslim khususnya, pacaran tidak dibenarkan karena lebih banyak mudarat nya daripada manfaatnya. Jika alasan untuk mengenal lebih dekat dijadikan sebagai tameng untuk melegalisasikan pacaran, saya rasa alasan tersebut sangat tidak tepat. Membangun suatu hubungan bukan berarti mencari kecocokan di antara pasangan tetapi lebih ke arah bagaimana kedua belah pihak bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing agar dapat menjalani hidup lebih baik.

        Mengapa pacaran dikatakan lebih banyak mudaratnya? Pacaran adalah sebuah hubungan “ingin nikmat tapi tak bertanggung jawab”. Hubungan itu memang mengikat kedua belah pihak, tapi sangat jauh tidak erat daripada ikatan perkawinan. Buktinya banyak, simple saja, jika seseorang sudah mulai bosan dengan pasangannya, dengan mudah ia mengatakan ‘kita putus saja’ setelah itu permasalahan selesai. Padahal jika dipikir lebih jauh lagi, pastinya saat pacaran banyak kemudaratan yang dilakukan, mungkin “paling” ciuman—meskipun sesungguhnya pegangan tangan antarlawan jenis saja tidak boleh dalam aturan Islam. Pada kenyataannya, di masyarakat, gaya pacaran sudah berubah drastis ke arah yang sangat mengiris dada. Ciuman sudah dianggap hal yang tidak tabu lagi, hal yang ringan dalam pacaran, dan dianggap wajar oleh sebagian besar kaum remaja yang sedang berpacaran. Padahal, hal itu tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam dan adat budaya Timur kita.

        Malahan pada zaman ini, sudah banyak terjadi gaya pacaran yang mengarah pada hubungan seks dan yang paling digemaari adalah gaya seks oral. Mengapa demikian? Jelas saja karena gaya seks oral ibaratnya sama seperti melepas tanggung jawab, seperti yang dikatakan sebelumnya: “ingin nikmat tapi tak bertanggung jawab”. Selain itu, oral seks tidak menyebabkan kehamilan karena tidak ada penetrasi penis ke dalam vagina. 
Oral seks sendiri adalah aktivitas seksual menggunakan mulut, termasuk lidah, gigi, serta tenggorokan untuk merangsang organ intim. Pada pria disebut felatio dan pada wanita disebut cunnilingus.
Penelitian lainnya, terlihat ada korelasi antara oral seks dan kanker tenggorokan serta kanker leher.Hal ini diyakini dengan terjadinya transmisi dari HPV–virus yang mayoritas menyebabkan kanker leher rahim, terdeteksi juga terjadi pada orang yang melakukan oral seks.
source : http://muhsinlabib.wordpress.com/2007/11/14/ketangkep-nyabu-lagi-roy-marten-nyengir/

        Oral seks merupakan gaya hubungan seks tanpa persetubuhan (intercourse) secara langsung atau tanpa penetrasi penis ke dalam vagina. Oral seks berhubungan dengan ciuman. Namun, tentu saja gaya oral seks masih tetap dapat mendatangkan penyakit kelamin seperti gonorhoe, sifilis, herpes, kanker mulut, kanker tenggorokan, dan HIV AIDS. Tentu saja kemungkinan hal tersebut dapat terjadi karena jika mulut dalam keadaan tidak sehat, seperti sedang luka atau sariawan, virus dari alat kelamin dapat menginfeksi luka tersebut dan akhirnya virus masuk ke jaringan pembuluh darah yang disebarkan ke seluruh tubuh. Inilah yang menjadi penyebab penularan penyakit kelamin. 
Hal ini tentunya lebih memiliki resiko terjangkitnya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang lebih besar.
Hal ini disebabkan karena mulut manusia rentan terhadap serangan bakteri dan virus sehingga memudahkan terjangkitnya PMS melalui organ ini. Beberapa penyakit yang dirtularkan melalui kontak mulut dan alat kelamin di antaranya, yaitu klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV dan kutil.


        Beberapa ahli menyebutkan ada beberapa cara untuk menghindarinya, seperti dengan menjaga kesehatan mulut sebelum berhubungan atau menggunakan semacam selaput yang diletakkan di mulut sebelum melakukan oral seks. Namun, tetap saja hal tersebut tidak bisa diandalkan sepenuhnya. Mengapa? Seperti yang kita ketahui bahwa ukuran virus sangat kecil sekali dan tentu saja kemungkinan dapat melewati selaput yang telah dijelaskan sebelumnya.

        Yang terpenting adalah bagaimana Anda menyikapi hal ini. Manusia adalah manusia berbudaya, yaitu memiliki akal dan pikiran untuk memilih mana yang salah dan mana yang benar. Manusia selalu memiliki pilihan dan semua itu tergantung bagaimana kita bisa berpikir untuk memilih yang tepat dan benar. 

                                                                                                                                                       

Varises

Sabtu, 16 April 2011

Bila di kaki Anda terlihat urat-urat halus menyembul di seputar betis belakang, bisa jadi Anda terkena kelainan yang disebut varises. Kelainan ini terjadi di pembuluh darah balik (vena) yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung.
Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh. Selain di bagian kaki, belakangan diketahui bahwa ternyata varises pun bisa terjadi di bagian lengan.
 Penyebab varises:
  • Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
  • Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Pemicu varises :
1. Faktor keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
2. Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5. Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
7. Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Gejala terjadinya varises:
  • Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
  • Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
  • Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
  • Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  • Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
  • Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.
Mengatasi Varises:
A. Varises jenis spider navy.
Varises ini tergolong ringan, biasanya akibat suhu yang terlalu panas atau dingin, terpapar sinar matahari terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makanan sarat rempah dan pedas, serta pengobatan hormonal.
Varises jenis ini bisa terjadi di beberapa tempat, yaitu di wajah, pangkal lengan, paha, daerah lutut, pergelangan kaki dan tumit. Terapi yang digunakan biasanya dengan memakai sinar laser, sehingga pembuluh darah mengering. Ada juga terapi alat listrik dengan memasukkan zat tertentu ke dalam kulit, untuk mengecilkan atau mengerutkan pembuluh darah.
B. Varises dalam kulit.
Varises ini terjadi pada pembuluh vena yang halus dan tipis di dalam kulit bagian kaki. Mengobatinya, dokter memberi obat-obatan yang menguatkan dinding vena dan memperlancar aliran darah, atau menggunakan stocking khusus varises.
Stocking ini berfungsi menekan pembuluh vena sehingga otot dan dinding vena bisa kembali bekerja maksimal. Stocking mampu mencegah, mengurangi gejala awal, dan rasa sakit penderitanya meski hanya temporer. Jadi, tetap harus minum obat.
C. Varises Reticular Varicose Veins
Ini adalah varises yang lebih parah, karena terjadi di pembuluh vena bawah kulit. Untuk mengobatinya, dokter akan melakukan beberapa tahap:
  1. Memberi obat yang diminum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah.
  2. Memberikan suntikan zat iritasi ke dalam pembuluh darah yang rusak atau melebar.
  3. Obat tersebut akan membentuk jaringan ikat sekaligus menutup aliran darah, sehingga pembuluh darah vena akan menyempit. Darah akan mencari ‘jalan lain’ melalui pembuluh vena yang normal.
  4. Setelah disuntik, Anda harus menggunakan stocking varises dan tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi.
  5. Olahraga yang dianjurkan adalah jalan kaki, berenang dan joging, agar otot kaki mampu berkontraksi dengan baik.
D. Varises kronis.
Varises tahap ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok di betis. Bila suntik tidak membuahkan hasil, maka harus dilakukan pembedahan guna memotong pembuluh vena yang rusak sehingga aliran darah kembali normal.
Ada berbagai obat-obatan yang harus Anda minum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah. Stocking varises juga harus dikenakan selama beraktivitas, tidak memakai sepatu hak tinggi dan berolahraga dengan melatih gerak otot kaki dan tungkai.
Cara menghindari varises:
  1. Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti ini sepanjang malam. untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
  2. Lakukanlah yoga setiap hari.
  3. Jangan berdiri terlalu lama.
  4. Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
  5. Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
  7. Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
  8. Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.
Pengobatan alernatif untuk varises:
  • Minum jus campuran wortel, seledri dan peterseli; atau campuran wortel bayam dan ketimun; campuran wortel, bit dan ketimun; campuran wortel, bayam dan seledri atau jus selada air; yang berkhasiat memperlancar sirkulasi darah sekaligus memperkuat dinding pembuluh darah.
  • Konsumsi makanan kaya lesitin, seperti kacang kedelai; peterseli, air jahe serta pepermint yang bermanfaat memperlancar sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah.
  • Minum teh herbal yang terbuat dari bunga jeruk nipis, mint, ginko biloba dan grape seed (biji anggur).
  • Pijat aroma terapi dengan bahan minyak cypress yang berkhasiat merangsang sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah. Pilihan lainnya: minyak lavender, rosemary, mint atau lemon.
  • Berendam bergantian di air panas (suhu 41-43 derajat Celcius) dan air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit, untuk melancarkan peredaran darah serta menguatkan dinding pembuluh darah.
  • Atau semprotkan kaki secara bergantian, terutama di daerah betis bagian belakang, dengan air panas dan air dingin seperti di atas.
  • Pijat refleksi di ujung saraf telapak kaki dapat membantu membuang tumpukan kristal dari sisa metabolisme di ujung-ujung syaraf, atau lakukan akupunktur dan akupresur di titik-titik tertentu